Tips Sukses TPA Bappenas
Tips Sukses TPA Bappenas - Sukses menaklukkan Tes Potensi Akademik (TPA), merupakan
impian bagi peserta tes. Tes Potensi Akademik (TPA) adalah sebuah tes yang
barangkali pernah dirasakan oleh semua orang. Tes ini biasanya dilakukan pada
penerimaan calon pegawai negeri sipil, rekrutmen karyawan perusahaan swasta,
dan penerimaan mahasiswa baru.
Bahkan, untuk kenaikan jabatan karier pun ada pula yang mewajibkan lolos tes potensi akademik sebagai salah satu syaratnya.
Di dunia internasional, tes potensi akademik setara dengan tes GRE (Graduate Record Examination). Umumnya test ini terdiri dari empat bagian, yaitu sesi tes bahasa atau verbal, sesi tes numerik atau angka, sesi tes gambar, dan sesi tes logika.
JENIS-JENIS TES POTENSI AKADEMIK (TPA)
Secara Garis Besar, Tes Potensi Akademik Dibagi 4 Subtes
Yaitu Tes Bahasa (Verbal), Tes Angka (Numerik), Tes Logika, Dan Tes Gambar
(Spasial). Dibawah Ini Penjelasan Pada Masing-Masing Subtes Tes Potensi
Akademik.
Tes Bahasa (Verbal) -
Tes Bahasa (Verbal), Pada TPA Subtes Ini Dibagi Menjadi 4
Bidang Bahasa, Yaitu:
- Tes lawan kata (antonim) yaitu peserta tes diminta untuk mencari satu kata yang menjadi lawan kata pada soal yang tersedia
- Tes persamaan kata (sinonim) yaitu peserta tes diminta untuk mencari satu kata yang menjadi persamaan kata pada soal yang tersedia
- Tes pengelompokan kata yaitu peserta diminta untuk mencari satu kata yang tidak termasuk kategori sejenis
- Tes padanan kata yaitu peserta diminta untuk mencari satu kata yang sesuai dengan pasangannya pada soal yang tersedia.
Harry Tolley Menjelaskan Bahwa Membaca Dan Memahami Kalimat
Atau Kata Yang Tertulis Serta Kemampuan Bahasa Adalah Salah Satu Cara Untuk
Melihat Kemampuan Seseorang. Tes Ini Juga Sangat Erat Hubungannya Dengan Tes
Kognitif, Tes Kecerdasan Maupun Tes Psikometri. Subtes Ini Dirancang Untuk
Mengetahui Seberapa Jauh Seseorang Menggunakan Bahasanya Seefektif Mungkin
Dengan Bahasa Baku.
Tes Angka (Numerik)
Tes Angka (Numerik), Pada TPA Subtes Ini Dibagi Menjadi 5
Bidang Numeric, Yaitu:
- Tes angka pada cerita yaitu peserta diminta untuk membaca soal cerita yang tersedia di soal dan menjawab pertanyaan yang sesuai dengan kehendak soal pada kolom jawaban dengan cepat
- Tes logika angka yaitu peserta diminta untuk menalar persamaan angka yang tersedia pada kolom jawaban secara logis
- Tes seri huruf yaitu peserta diminta untuk menjawab huruf selanjutnya yang rumpang pada deret huruf dan biasanya pada bagian ini mempunyai pola tertentu
- Tes deret (serial angka) yaitu peserta diminta untuk menjawab bilangan selanjutnya yang rumpang pada deret angka dan biasanya pada bagian ini deret angka mempunyai pola tertentu juga
- Tes hitungan (aritmatika) yaitu peserta diminta untuk menghitung dengan menambah, membagi, mengali maupun membagi bilangan yang tersedia di soal dan biasanya soal pada bagian ini menjebak hitungan peserta walaupun terlihat mudah.
Tes Logika
Pada TPA Tes Ini Berguna Untuk Menguji Memecahkan Masalah
Dengan Logis Dan Penalaran. Subtes Ini Dibagi Menjadi 4 Bidang Logika, Yaitu:
- Tes logika diagram yaitu peserta diminta untuk menginterpretasikan suatu diagram yang tersedia pada soal dan jawaban biasanya berupa pernyataan yang sesuai pada diagram soal
- Tes logika cerita yaitu peserta diminta untuk membaca suatu cerita yang tersedia di soal dan menjawab soal-soal yang berhubungan dengan cerita pada soal tetapi biasanya pertanyaan dan jawaban pada soal tidak secara langsung terdapat jawabannya pada cerita
- Tes silogisme (analisa sebuah pernyataan dan kesimpulan) yaitu peserta diminta untuk apakah pernyataan dan kesiimpulan yang diambil dalam soal maupun jawaban sudah benar atau belum
- Tes logika umum yaitu peserta diminta untuk menalar suatu pernyataan yang logis dengan cepat
Tes Gambar (Spasial) -
Pada TPA Tes Ini Dibagi Menjadi 4 Bidang Spasial, Yaitu:
- Tes padanan gambar yaitu peserta diminta untuk mencocokkan gambar yang sesuai dengan pertanyaan dengan jawaban yang ada
- Tes bayangan gambar yaitu peserta diminta untuk menalar bagaimana suatu gambar akan dicerminkan pada suatu bayangan dan hasil dari bayangan tersebut memberi gambaran seperti pada kolom jawaban yang tersedia
- Tes kelompok gambar yaitu peserta diminta untuk mengelompokkan gambar yang sesuai kondisi atau satu kategori yang sama dengan kategori yang berbeda pada jawaban
- Tes identifikasi gambar yaitu peserta diminta untuk mengidentfikasi gambar apa yang tertera pada soal maupun jawaban yang tersedia
Untuk membantu Anda mempersiapkan diri mencapai skor maksimal, berikut 7 kiat sukses taklukkan Tes Potensi Akademik (TPA).
1. Berlatihlah Sesering Mungkin -
Seperti kata pepatah, practice makes perfect. Semakin sering
seseorang berlatih, semakin besar pula peluangnya untuk mencapai tujuan dengan
baik. Beberapa minggu sebelum waktu pelaksanaan tes, persiapkan senjata
berperang Anda dan siapkan mental untuk berjuang.
Dengan rajin latihan soal, semakin lama Anda akan semakin
akrab dengan model soal dan lebih terampil dan cepat dalam menjawabnya. Ingatlah
bahwa saat tes berlangsung akan ada batasan waktu, ada baiknya Anda juga
memberi batasan waktu sedari masih dalam tahap latihan, sehingga nantinya lebih
bisa mengatur strategi untuk menjawab soal dengan waktu yang efisien.
2. Berteman Akrab dengan Karakteristik Soal TPA -
Walaupun sama-sama dinamakan dengan TPA, namun jika
penyelenggaranya berbeda, tentunya tingkat kesulitan, model soal, dan strategi
penyelesaiannya pun berbeda. TPA yang diadakan oleh Bappenas misalnya, tentu
berbeda dengan TPA untuk pascasarjana. Oleh karena itulah, sebelum waktu
pelaksanaan tes, jauh-jauh hari cari terlebih dahulu informasi
sebanyak-banyaknya tentang karakteristik soal penyelenggara tersebut.
Setiap instansi penyelenggara tentunya memiliki parameter tersendiri yang menentukan apakah seseorang lolos TPA atau tidak.
Banyak-banyaklah mempelajari dan menganalisis model tiap soal sesuai instansi penyelenggara TPA yang akan Anda jalani. Usahakan pula selalu mempelajari soal-soal yang up to date, maksimal 3 tahun sebelumnya.
Semakin lama jenis soal TPA tentunya semakin berkembang, jangan sampai yang Anda pelajari sudah ketinggalan zaman dan tidak lagi akan muncul di tes yang akan dijalani.
Biasanya jenis soal akan paling mirip dengan tes pada waktu
tepat sebelumnya. Jika memungkinkan, rajinlah juga bertanya pada senior yang
tahun sebelumnya berhasil lolos TPA.
3. Kiat Mengerjakan Sesi Tes Verbal
Pada sesi tes verbal, Anda akan dihadapkan dengan soal yang
berhubungan erat dengan makna suatu kata, lawan kata, sinonim kata, dan
sebagainya. Pengetahuan yang luas mengenai perbendaharaan berbagai kata sangat
diperlukan disini. Untuk melatih kemampuan verbal Anda, lakukan beberapa hal
berikut.
Banyak membaca. Jangan hanya membaca berita selebritis, cobalah
tingkatkan kemampuan pemahaman istilah Anda dengan membaca koran, majalah
ekonomi dan bisnis, atau buku-buku sastra. Semakin banyak dan rajin Anda
membaca, semakin baik kemampuan verbal Anda.
Pelajari kata yang tidak dimengerti. Selama latihan TPA berlangsung,
jika menemukan soal dengan kata yang asing dan belum Anda pahami, jangan
tinggalkan begitu saja. Carilah maknanya di Kamus Besar Bahasa Indonesia
sehingga Anda paham betul dan ketika ditanyakan kembali Anda sudah tahu
jawabannya.
Buat daftar kata-kata tidak umum. Agar bisa dibaca sekilas
sehari sebelum tes berlangsung, buatlah list kata-kata yang sering muncul di
soal. Baca kembali sehari sebelum tes berlangsung sehingga persiapan Anda
maksimal.
4. Kiat Mengerjakan
Tes Numerik
Pada sesi tes numerik yang behubungan dengan angka, Anda
akan dihadapkan dengan operasi matematika yang dasar. Pada dasarnya, pengerjaan
tes numerik tidak akan memerlukan ingatan mengenai rumus yang sangat rumit.
Lakukan kiat-kiat berikut untuk mengerjakan tes numerik:
Latihan menghitung cepat. Siapa pun bisa menghitung, namun
tidak semua orang berlatih untuk menghitung cepat. Dari soal latihan TPA,
cobalah untuk menekan diri Anda mengerjakan di bawah batas waktu yang
diberikan. Semakin sedikit waktu yang Anda butuhkan untuk menyelesaikan soal,
semakin banyak soal yang bisa dikerjakan.
Pilih soal yang mudah lebih dulu. Jangan berkutat terlalu
lama memecahkan persoalan di satu soal sehingga soal lainnya terbengkalai.
Ingatlah bahwa tiap soal akan dinilai dengan point yang sama. Jika Anda
mendahulukan soal yang mudah dikerjakan, akan semakin banyak soal yang berhasil
Anda jawab tanpa perlu menghabiskan waktu.
Asah logika berpikir. Kebanyakan soal numerik juga
membutuhkan kemampuan logika yang kuat. Oleh karena itu, jangan hanya
menghitung saja, namun pahami betul-betul apa yang Anda hitung dengan logika
berpikir yang benar.
5. Fokuskan Diri
Mengerjakan Sesi Per Sesi
Saat mengerjakan TPA, fokuskan tubuh dan pikiran hanya untuk
mengerjakan soal dan singkirkan sementara pikiran-pikiran lain yang mengganggu.
Pendeknya, saat mengerjakan satu soal, baca baik-baik pertanyaan yang ada, dan
tentukan terlebih dahulu apakah kira-kira Anda bisa mengerjakan soal tersebut. Jika
kira-kira soal tersebut asing modelnya bagi Anda, tinggalkan saja dan
beralihlah untuk fokus ke soal yang lebih familiar.
Semakin terlatih Anda, semakin Anda mampu memfokuskan
pikiran lebih baik. Saat lebih fokus, biasanya orang juga akan lebih bijak
dalam mengatur waktu untuk menyelesaikan sebanyak mungkin persoalan.
6. Persiapkan Fisik yang Prima
Dalam menghadapi tes potensi akademik, Anda akan dihadapkan
dengan ratusan soal dalam waktu yang relatif lama, namun singkat untuk
menyelesaikan tiap soalnya.
Tanpa fisik yang prima, pikiran akan terganggu saat mengerjakan
tes. Tentunya Anda tidak ingin ketika tes berlangsung kemudian Anda terganggu
dengan sakit kepala, mulas, atau terserang flu dan hidung mampet.
Agar hal tersebut tidak terjadi, maka sebelum tes
berlangsung sebisa mungkin persiapkan fisik agar tetap prima selama tes
berlangsung. Jika fisik yang prima sudah Anda dapatkan, maka Anda sudah
setengah jalan siap menjalani tes.
Di pagi hari sebelum tes berlangsung, jangan lupa pula
sarapan dan minum yang cukup sehingga Anda tidak terganggu dengan rasa lapar
dan haus ketika mengerjakan tes.
7. Persiapkan Kondisi Mental dan Spiritual
Selain fisik yang prima, untuk dapat menghadapi tes potensi
akademik dengan baik, seseorang juga harus memiliki kondisi mental dan
spiritual yang kuat. Bagi banyak orang, ketenangan spiritual bisa didapatkan
dengan lebih banyak berdoa. Para muslim biasanya akan lebih banyak bertahajjud
dan para penganut agama lain akan lebih banyak mengunjungi rumah ibadah dan
lebih khusyuk berdoa.
Menjaga kondisi spiritual agar tetap sehat telah terbukti
dapat meningkatkan kemampuan seseorang dalam mengerjakan tes. Ketika pikiran
tenang, Anda akan menyelesaikan soal dengan lebih hati-hati dan tidak
tergesa-gesa.
Demikianlah 7 kiat menghadapi tes potensi akademik yang
tentunya bisa dilakukan siapa saja, asalkan memiliki keinginan yang kuat dan
kokoh. Semoga bermanfaat bagi Anda!
Mengapa Pelatihan Tes TPA Bappenas Penting ?
Tips Sukses TPA Bappenas
Pada umumnya calon peserta Tes TPA yang telah lama
meninggalkan bangku kuliah di perguruan tinggi mempunyai skor TPA yang relatif
lebih rendah dibandingkan dengan peserta yang baru lulus dari pendidikannya;
peserta yang telah memasuki usia 35 tahun atau lebih punya kecenderungan skor
yang diperolehnya relatif lebih rendah dari mereka yang lebih muda; peserta
yang berlatar belakang pendidikan non eksakta mempunyai skor yang relatif lebih
rendah bila dibandingkan peserta dengan latar belakang eksakta; dan peserta
yang tinggal di luar Jawa rata-rata mengalami hal yang sama bila dibandingkan
dengan peserta yang ada di Pulau Jawa.
Karena secara umum potensi akademik merupakan potensi
seseorang yang tidak ada korelasinya dengan latar belakang baik perbedaan usia,
jenis kelamin, suku, wilayah, dll, maka kegiatan pelatihan Tes TPA Bappenas ini
dianggap penting agar semua calon peserta tes disegarkan kembali ingatannya dan
memiliki persepsi maupun memahami aturan main tes yang sama sehingga potensi
akademisnya dapat terukur dengan tepat.
Tempat & Waktu
Pelatihan dilaksanakan hanya satu hari untuk semua materi
dan latihan soal.
Waktu Pelatihan Reguler di hari libur kerja Sabtu/Minggu
(jadwal silahkan lihat disini) mulai Pkl. 08.00 s.d 16.30 WIB
Lokasi Pelatihan : Pusat Studi Jepang UI Depok