Selasa, 13 Maret 2018

Tips Sukses Mengerjakan TPA OTO Bappenas


Tips sukses Mengerjakan TPA Oto Bappenas


TPA bisa juga di artikan tes psikologi yang digunakan untuk mengukur kemampuan seseorang ketika berhadapan dengan obyek kata (verbal), angka (numeris) dan gambar (figural). TPA juga bisa dikatakan media untuk mengukut tinggi/rendahnya tingkat intelektual seseorang.

 
Tips sukses Tpa Bappenas
TPA Oto Bapennas merupakan serangkaian tes tertulis untuk menguji kemampuan akademik seseorang dan dijadikan sebagai syarat akademik untuk meneruskan jenjang pendidikan terutama perguruan tinggi di Indonesia. Untuk mendapatkan nilai yang memuaskan tentu tidak semata-mata bergantung pada tingkat kecerdasan individu saja namun tetap perlu persiapan yang matang dalam menghadapi TPA Oto Bappenas. Dengan nilai yang memuaskan maka otomatis kita dinyatakan lulus dan siap untuk meneruskan jenjang pendidikan maupun karir kita.
Berikut contoh-contoh tips dan trik dalam mengerjakan TPA Oto Bappenas menurut pengalaman pribadi yang pernah saya alami :


1.  Jangan mempersiapkan diri secara mendadak.

Bagi kalian yang baru pertama kali mengikuti tes TPA Oto Bappenas harus bisa mengambil waktu “ancang-ancang” yang cukup, misalnya mempersiapkan diri minimal 1 bulan sebelum jadwal tes, agar bisa menyusaikan diri dengan tipe-tipe soal yang diujikan. Jika sudah bekerja tidak ada salahnya mengambil cuti.

  1. Koleksi materi dan contoh soal.
Manfaatkan internet untuk mencari contoh-contoh soal TPA yang nantinya akan digunakan untuk latihan, atau membeli buku persiapan TPA juga tidak ada salahnya. Tapi, jangan sembarangan membeli buku persiapan TPA, karena TPA Oto Bappenas ini bukan sekedar soal, soal matematika nya pun bukan sekedar soal matematika biasa, tapi matematika “psikotes”, sehingga kita dituntut mengerjakan soal secepat mungkin dengan cara-cara kreatif atau aneh sekalipun. Kalau tidak sanggup membeli buku, bisa meminjam ke perpustakaan, saudara, pacar, teman yang bisa diandalkan atau teman seperjuangan hehe.

  1. Tanya pengalaman orang lain.
Coba tanyakan orang-orang yang ada disekitar kamu, mungkin ada beberapa orang yang pernah mengikuti TPA Oto Bappenas. Saya sendiri menanyakan kepada dosen saya, dan saya mendapatkan saran dari beliau. “Untuk mengerjakan soal TPA itu harus banyak latihan dan biasanya soal yang paling mudah itu terutama matematika dimulai dari belakang”, katanya. Dan alhamdulillah, pada saat tes kebetulan saran beliau itu bisa digunakan.

  1. Gunakan alat tulis yang handal.
Pastikan alat tulis tidak abal-abal  terutama pensil 2B, kalau bisa yang bermerk ya teman teman biar tebal dan jelas coretannya. Oh ya, penting! urusan serut-menyerut pensil ini ternyata bisa menjadi suatu hal yang krusial lho, karena jika kita menyerut atau meraut pensil dengan menggunakan rautan yang memiliki tuas, hasilnya mata pensil terlalu tinggi, sehingga kurang nyaman untuk melingkari jawaban, otomatis akan menghabiskan waktu mengerjakan soal. Direkomendasikan menggunakan rautan yang kecil namun tajam dan hasil mata pensilnya tidak terlalu tinggi.

  1. Fokus pada jenis soal yang paling mampu.

Setiap orang memiliki kemampuan yang berbeda-beda. Pada soal TPA, ada 3 bagian utama jenis soal, yaitu: Verbal, Numerik, Penalaran. Nah, kita harus tahu, kemampuan yang lebih condong pada bagian mana dari ke-3 bagian soal tersebut? Kalau saya pribadi, saya tahu saya lebih unggul pada bagian Numerik, dan lemah pada bagian Verbal, apalagi jenis soal Numerik itu cukup banyak terdiri dari deret, himpunan, dan saya “suka” jenis soal Numerik-nya, sehingga saya lebih intens berlatih dan lebih “menjatuhkan” konsentrasi habis-habisan pada saat ujian di bagian tersebut.

  1. Scanning soal
Dilakukan untuk menentukan darimana awal mula mengerjakan soal. Periksa seluruh soal, buka setiap halaman soal dengan sangat cepat, ukur tingkat kesulitan soal dari depan sampai kebelakang. Jika yang didapat, soal dari belakang lebih mudah, kerjakan dari belakang ke depan. Jika yang didapat, soal dari tengah lebih mudah, kerjakan dari tengah kebelakang. Prioritaskan soal yang paling mudah.

  1. SkipSkipSkip! Kerjakan soal yang paling mudah.
Total keseluruhan soal sebanyak 250 butir, dan harus selesai dikerjakan dalam waktu 3 jam (rata-rata 1 jam per bagian soal). Kalau dirata-rata kan seluruhnya, per satu soal membutuhkan waktu 43.2 detik untuk berpikir, itu pun belum termasuk melingkari lembar jawaban. Jadi harus belajar bijaksana memanfaatkan waktu dengan mengakui kalau tidak mampu mengerjakan soal, skip! jangan sampai terpancing rasa “penasaran”, sehingga ngubek-ngubek soal itu-itu aja, bahaya kalau sampai penasaran, waktu taruhannya. Lewati saja soal yang dirasa sulit karena masih banyak soal lain yang lebih mudah.

  1. Selipkan pensil untuk membuka segel soal.
Sebagian orang ada yang membuka segel soal pada saat akan berpindah ke bagian soal selanjutnya menggunakan tangan, sehingga lumayan memakan waktu. Seharusnya menyelipkan pensil dari samping di tengah-tengah tumpukan kertas soal, lalu dorong dengan batang pensil yang terselip tadi dari atas kebawah, agar merobek segelnya bisa lebih cepat.

  1. Jawab semua soal.
Setelah selesai mengerjakan soal-soal yang mudah, dan tersisa soal-soal yang sulit, tetap jawab semua soal walaupun tebak-tebakan. Lumayan kan kalau ada jawaban yang benar terpilih? toh kalau pun salah, tidak akan ada pengurangan skor.Kesimpulannya “Faktor X” bermain disini, hehe

  1. Istirahat secukupnya dan pilih makanan yang tepat.
Jangan begadang, istirahat yang cukup karena membutuhkan konsentrasi yang tinggi untuk mengerjakan soal-soal TPA OTO BAPPENAS. Faktor makanan pun diperhatikan, jangan sampai makan yang pedas-pedas sehingga perut bereaksi pada saat ujian berlangsung kan bahaya. Jika tes dijadwalkan pada pagi hari, jangan lupa sarapan.

  1. Tenang.
Menurut saya faktor paling utama dalam menghadapi ujian ini harus tenang. Jangan shock, kalau soal ujian dirasa lebih sulit dibandingkan dengan soal latihan-latihan sebelumnya, tetap tenang karena pasti ada soal yang mudah. Jika kamu merupakan seorang karyawan yang sudah bekerja, hal-hal tentang pekerjaan dikantor lebih baik sebelumnya sudah diselesaikan, supaya tidak ada interferensi dari “orang kantor”. Direkomendasikan juga untuk datang ke tempat ujian sebelum waktu ujian dimulai, rencanakan awal waktu sehingga kita tidak tergesa-gesa karena terlambat datang. Diperjalanan kadang banyak hal yang tidak terduga, apalagi jika melakukan perjalanan dari luar kota.
  1. Do’a.
Meminta do’a kepada Orang Tua (yang paling utama), juga kepada saudara, teman.. karena kita tidak tahu do’a yang dikabulkan oleh Allah SWT dari mulut siapa.. dan yang paling ampuh pastinya adalah do’a dari orang tua agar dimudahkan sangat mengikuti Tes Oto Bappenas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tips Sukses TPA Bappenas

 Tips Sukses TPA Bappenas   Tips Sukses TPA Bappenas - Sukses menaklukkan Tes Potensi Akademik (TPA), merupakan impian bagi peserta tes...