Tips sukses Mengerjakan TPA Oto Bappenas
TPA bisa juga di artikan tes psikologi yang digunakan untuk mengukur
kemampuan seseorang ketika berhadapan dengan obyek kata (verbal), angka
(numeris) dan gambar (figural). TPA juga bisa dikatakan media untuk mengukut
tinggi/rendahnya tingkat intelektual seseorang.
TPA Oto Bapennas merupakan serangkaian tes tertulis untuk menguji kemampuan akademik
seseorang dan dijadikan sebagai syarat akademik untuk meneruskan jenjang
pendidikan terutama perguruan tinggi di Indonesia. Untuk mendapatkan nilai yang
memuaskan tentu tidak semata-mata bergantung pada tingkat kecerdasan individu
saja namun tetap perlu persiapan yang matang dalam menghadapi TPA Oto Bappenas. Dengan nilai
yang memuaskan maka otomatis kita dinyatakan lulus dan siap untuk meneruskan
jenjang pendidikan maupun karir kita.
Berikut contoh-contoh tips dan trik dalam mengerjakan TPA Oto Bappenas menurut pengalaman pribadi yang pernah saya alami :
Berikut contoh-contoh tips dan trik dalam mengerjakan TPA Oto Bappenas menurut pengalaman pribadi yang pernah saya alami :
1. Jangan mempersiapkan diri secara mendadak.
Bagi kalian yang baru
pertama kali mengikuti tes TPA Oto Bappenas harus bisa mengambil waktu “ancang-ancang”
yang cukup, misalnya mempersiapkan diri minimal 1 bulan sebelum jadwal tes,
agar bisa menyusaikan diri dengan tipe-tipe soal yang diujikan. Jika sudah
bekerja tidak ada salahnya mengambil cuti.
- Koleksi materi dan contoh soal.
Manfaatkan internet untuk mencari contoh-contoh soal
TPA yang nantinya akan digunakan untuk latihan, atau membeli buku persiapan
TPA juga tidak ada salahnya. Tapi, jangan sembarangan membeli buku persiapan
TPA, karena TPA Oto Bappenas ini bukan sekedar soal, soal matematika nya pun bukan sekedar
soal matematika biasa, tapi matematika “psikotes”, sehingga kita dituntut
mengerjakan soal secepat mungkin dengan cara-cara kreatif atau aneh sekalipun.
Kalau tidak sanggup membeli buku, bisa meminjam ke perpustakaan, saudara,
pacar, teman yang bisa diandalkan atau teman seperjuangan hehe.
- Tanya pengalaman orang lain.
Coba tanyakan orang-orang yang ada disekitar kamu,
mungkin ada beberapa orang yang pernah mengikuti TPA Oto Bappenas. Saya sendiri menanyakan
kepada dosen saya, dan saya mendapatkan saran dari beliau. “Untuk mengerjakan
soal TPA itu harus banyak latihan dan biasanya soal yang paling mudah itu
terutama matematika dimulai dari belakang”, katanya. Dan alhamdulillah, pada saat tes kebetulan saran beliau itu
bisa digunakan.
- Gunakan alat tulis yang handal.
Pastikan alat tulis tidak abal-abal terutama pensil 2B, kalau bisa yang
bermerk ya teman teman biar tebal dan jelas coretannya. Oh ya, penting! urusan serut-menyerut pensil
ini ternyata bisa menjadi suatu hal yang krusial lho, karena jika kita menyerut atau meraut pensil
dengan menggunakan rautan yang memiliki tuas, hasilnya mata pensil terlalu
tinggi, sehingga kurang nyaman untuk melingkari jawaban, otomatis akan
menghabiskan waktu mengerjakan soal. Direkomendasikan menggunakan rautan
yang kecil namun tajam dan hasil mata pensilnya tidak terlalu tinggi.
- Fokus pada jenis soal yang paling mampu.
Setiap orang memiliki kemampuan yang berbeda-beda.
Pada soal TPA, ada 3 bagian utama jenis soal, yaitu: Verbal, Numerik,
Penalaran. Nah, kita harus tahu, kemampuan yang lebih condong pada bagian
mana dari ke-3 bagian soal tersebut? Kalau saya pribadi, saya tahu saya lebih
unggul pada bagian Numerik, dan lemah pada bagian Verbal, apalagi jenis
soal Numerik itu cukup banyak terdiri dari deret, himpunan, dan saya “suka”
jenis soal Numerik-nya, sehingga saya lebih intens berlatih dan lebih
“menjatuhkan” konsentrasi habis-habisan pada
saat ujian di bagian tersebut.
- Scanning soal
Dilakukan untuk menentukan darimana awal mula
mengerjakan soal. Periksa seluruh soal, buka setiap halaman soal dengan sangat
cepat, ukur tingkat kesulitan soal dari depan sampai kebelakang. Jika yang
didapat, soal dari belakang lebih mudah, kerjakan dari belakang ke depan. Jika
yang didapat, soal dari tengah lebih mudah, kerjakan dari tengah
kebelakang. Prioritaskan soal yang paling mudah.
- Skip! Skip! Skip! Kerjakan soal yang paling mudah.
Total keseluruhan soal sebanyak 250 butir, dan harus
selesai dikerjakan dalam waktu 3 jam (rata-rata 1 jam per bagian soal). Kalau
dirata-rata kan seluruhnya, per satu soal membutuhkan waktu 43.2 detik untuk
berpikir, itu pun belum termasuk melingkari lembar jawaban. Jadi harus
belajar bijaksana memanfaatkan waktu dengan mengakui kalau tidak mampu
mengerjakan soal, skip! jangan sampai terpancing rasa
“penasaran”, sehingga ngubek-ngubek soal itu-itu aja, bahaya kalau sampai penasaran, waktu
taruhannya. Lewati saja soal yang dirasa sulit karena masih banyak soal
lain yang lebih mudah.
- Selipkan pensil untuk membuka segel soal.
Sebagian orang ada yang membuka segel soal pada saat
akan berpindah ke bagian soal selanjutnya menggunakan tangan,
sehingga lumayan memakan waktu. Seharusnya menyelipkan pensil dari samping
di tengah-tengah tumpukan kertas soal, lalu dorong dengan batang
pensil yang terselip tadi dari atas kebawah, agar merobek segelnya bisa lebih
cepat.
- Jawab semua soal.
Setelah selesai mengerjakan soal-soal yang mudah, dan tersisa
soal-soal yang sulit, tetap jawab semua soal walaupun tebak-tebakan. Lumayan kan kalau ada jawaban yang benar
terpilih? toh kalau pun salah, tidak
akan ada pengurangan skor.Kesimpulannya “Faktor X” bermain disini, hehe
- Istirahat secukupnya dan pilih makanan yang tepat.
Jangan begadang, istirahat yang cukup karena
membutuhkan konsentrasi yang tinggi untuk mengerjakan soal-soal TPA OTO
BAPPENAS. Faktor makanan pun diperhatikan, jangan sampai makan yang pedas-pedas
sehingga perut bereaksi pada saat ujian berlangsung kan bahaya. Jika tes dijadwalkan pada
pagi hari, jangan lupa sarapan.
- Tenang.
Menurut saya faktor paling utama dalam menghadapi
ujian ini harus tenang. Jangan shock, kalau soal
ujian dirasa lebih sulit dibandingkan dengan soal latihan-latihan
sebelumnya, tetap tenang karena pasti ada soal yang mudah. Jika kamu merupakan
seorang karyawan yang sudah bekerja, hal-hal tentang pekerjaan dikantor lebih
baik sebelumnya sudah diselesaikan, supaya tidak ada interferensi dari “orang
kantor”. Direkomendasikan juga untuk datang ke tempat ujian sebelum waktu ujian
dimulai, rencanakan awal waktu sehingga kita tidak tergesa-gesa karena
terlambat datang. Diperjalanan kadang banyak hal yang tidak terduga, apalagi
jika melakukan perjalanan dari luar kota.
- Do’a.
Meminta do’a kepada Orang Tua (yang paling utama),
juga kepada saudara, teman.. karena kita tidak tahu do’a yang dikabulkan
oleh Allah SWT dari mulut siapa.. dan yang paling ampuh pastinya adalah
do’a dari orang tua agar dimudahkan sangat mengikuti Tes Oto Bappenas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar